Tenaga surya Efisien, Sistem dari Bunga Matahari
Belajar dari alam adalah metode pengembangan dunia teknologi yang efektif dan efisien, itulah prinsip yang dipegang oleh profesor teknik Hongrui Jiang. Dia belajar dari fenomena bunga matahari yang disebut heliotropism. Heliotropism adalah pergerakan daun-daun bunga matahari muda yang terus mengikuti posisi matahari, bila di pagi hari akan menghadap ke arah timur dan di sore hari akan menghadap ke arah barat. Hongrui Jiang mempunyai inovasi yang jenius dalam merancang sistem tenaga surya/solar dengan mengadopsi heliotropism dari bunga matahari.
Tidak seperti sistem solar yang “aktif” yang melacak keberadaan posisi matahari dengan GPS yang dipadukan dengan panel dan motor. Profesor ini menggunakan material uniq untuk membuat metode “pasif” pada panel sistem solar agar selalu mengarah pada posisi matahari. Desain profesor ini telah dipublikasikan pada bulan Agustus ini, material yang digunakan adalah kombinasi dari elastomer kristal cair (LCE) dan karbon nanotube. “Karbon nanotube memiliki rentang penyerapan cahaya yang sangat luas, bahkan peka terhadap cahaya inframerah,” kata Jiang. Karbon nanotube adalah material yang dapat kita manfaatkan, dengannya sinar matahari bisa dipakai untuk menggerakkan panel sistem solar secara langsung”. “Ide utamanya adalah posisi panel sistem solar akan menghadap ke mana pun matahari pergi” kata Jiang.
Dalam tes yang dilakukan Jiang, sistemnya telah meningkatkan efisiensi panel surya sebesar 10 persen, peningkatan ini termasuk besar dan patut dipertimbangkan untuk perbaikan sistem panel surya selama ini. Sistem pasifnya tidak membutuhkan listrik sebagai penggerak motor dan sistem GPS dan lainnya, itulah yang membuat energi listrik yang dihasilkan lebih efisien. “Inti dari pelacakan posisi matahari dengan motode pasif adalah untuk meningkatkan output listrik dari sistem solar” kata Jiang.
Sumber : http://uniqpost.com/45706/belajar-dari-bunga-matahari-sistem-tenaga-surya-lebih-efisien/
