Macam macam solder untuk service
Solder adalah
alat pemanas untuk melelehkan timah sehingga menempel pada kaki-kaki
transistor atau komponen elektronika lainnya, sehingga kaki-kaki
tersebut bersatu dengan jalur pada pcb (printed circuit
board). Keterampilan yang paling dasar yang diperlukan untuk merakit /
memperbaiki perangkat elektronik adalah teknik menyolder.
Teknik
menyolder ini tidak bisa secara instant dikuasai, bagi lulusan sekolah
sekolah teknik ini merupakan pelajaran yang mendasar. Sedangkan untuk
orang awam ini membutuhkan latihan beberapa waktu untuk membuat
sambungan yang sempurna.
1. Solder biasa, jenis ini merupakan yang paling banyak digunakan karena harganya yang relatif murah, untuk keperluan merakit / servis sudah cukup memadai. Walaupun sebenarnya jika kita memilih merk yang bagus akan lebih mahal tetapi seimbang dengan kualitasnya, misalnya goot / hakko dan lainnya. Solder yang memiliki pemanas tipe keramik biasanya lebih mahal dan lebih panjang umurnya dibandingkan dengan solder dengan pemanas tipe coil.
- Heating Element : Ceramic Heater
- Temperature Range : 200 ~ 480 °C
- Temperature Stability : ± 1 °C (no load)
- Tip to Ground Resistance : di bawah 2Ω
- Tip to Ground Potential : di bawah 2mV
Adapun spesifikasi blower yang biasa digunakan adalah :
- Solder Uap Welding Remover Untuk soldering dan desoldering komponen SMD yang sangat kecil
- Dapat digunakan untuk heat shirt tube,
- Heat energy test dan heat processing
- Temperatur dapat diatur dari 100C sampai 540C
- Dengan circuit Anti-static untuk melindungi kerusakan komponen
Dan berikut ini beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum membeli solder :
Tegangan : Yang harus diingat adalah tegangan kerja solder tersebut hendaknya disesuaikan dengan tegangan yang dimiliki.Umumnya tegangan nya adalah 220-240VAC, untuk beberapa solder tertentu ada juga yang memiliki teganga kerja dc, yaitu 12-48VDC dengan pemakaian arus hingga 3-4A. Bandingkan dengan solder AC yang memiliki arus <0,5A, tapi solder jenis ini agak jarang.
Daya / Watt: Biasanya, rata rata teknisi menggunakan solder dengan rating daya antara 30-40 watt atau lebih, Saya sendiri selalu menggunakan yang 40W karena jika menggunakan 30W akan sulit untuk mencabut Transistor besar di TV rusak. Secara teori solder yang memiliki daya lebih besar maka akan lebih tinggi juga suhu yang dihasilkan, pertimbangkan untuk membeli sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk kebutuhan perangkat elektronik 30-40W sudah memadai.
Perlindungan Anti-statis: Bila anda berniat untuk menyolder komponen seperti MOSFET / IC EEPROM / IC berjenis CMOS yang rentan terhadap listrik statis maka solder biasa yang umum tidak akan cocok digunakan, akan lebih baik jika menggunakan solder yang memiliki pengaman anti statis seperti yang dimiliki jenis High Precision Thermostat Solder / Solder dengan kontrol suhu seperti diatas.
Nah bagaimana jika kita hanya memiliki solder biasa namun perangkat yang kita solder merupakan komponen yang sensitif. Gampang, buat saja grounding buatan, caranya lilitkan kabel ke ujung / body solder pemanas ( bagian logamnya ) beri kabel agak panjang. Ujung satunya disambungkan ke paku yang sebelumnya sudah dipakukan ke tembok, semakin dalam paku tersebut menancap akan semakin baik groundingnya, kelembaban tembok juga menentukan baik buruknya grounding. Saya biasa menggunakan paku beton 12cm untuk grounding buatan ini dan cukup bagus hasilnya.