Artikel kapasitor fisika
Pada
awal penyelidikan listrik tidak ada cara untuk dapat menyimpan muatan
listrik dalam waktu yang lama. Bahkan ketika benda bermuatan diletakkan
pada tempat berisolasi pun, muatan cenderung bocor.
Pada
tahun 1746 di Universitas Leyden, Pieter Van Musschenbroek (1692-1761)
mencoba menyimoan sejumlah besar muatan listrik. Hasilnya adalah suatu
peralatan yang secara luas dikenal sebagai botol Leyden. Botol Leyden
adalah sebuah botol kaca dengan dinding dalam dan luarnya dilapisi oleh
daun logam.
Botol
Leyden menjadi dasar dari penelitian-penelitian listrik selama 50 tahun
berikutnya. Botol Leyden adalah “condenser” pertama atau yang sekarang
kita sebut kapasitor, yaitu suatu peralatan yang dapat menyimpan muatan dan energy listrik.
1. Mengenal Kapasitor
Sebuah
Kapasitor terdiri atas dua keeping konsuktor yang ruang di antaranya
diisi oleh dielektrik (penyekat), misalnya udara atau kertas. Kemampuan
kapasitor untuk menyimpan muatan listrik dinyatakan oleh besaran kapasitas (atau kapasitansi).
Satuan SI dari kapasitas adalah farad(F), namun ukuran kapasitas
kapasitor yang sering digunakan dinyatakan dalam microfarad (µF),
nanofarad (nF), dan pikofarad (pf).
1 µF = 10-6 F ; 1 nF = 10-9 F ; 1 pF = 10-2 F
2. Jenis- Jenis Kapasitor
a. Kapasitor Kertas
Kertas berfungsi sebagai bahan penyekat diantara kedua pelat. Kapasitor jenis ini memiliki kapasitas 0,1 µF
b. Kapasitor Elektrolit
Pada
kapaitor elektrolit, bahan penyekatnya adalah aluminium oksida.
Kapasitor elektrolit memiliki kapasitas paling besar, yaitu sampai
dengan 100.000 pF.
c. Kapasitor Variabel
Kapasitor
Variabel adalah kapasitor dengan nilai kapasitas dapat diubah-ubah,
sehingga digunakan untuk memilih frekuensi gelombang pada radio
penerima. Penyekatnya adalah udara, dengan nilai maksimum kapasitasnya
sampai dengan 500 pF (0,0005 µF)
3. Kapasitansi
3. Kapasitansi
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron.
Coulombs
pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan
memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat
memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
q = CV …………….(1)
q : muatan elektron dalam C (coulombs)
C : nilai kapasitansi dalam F (farads)
V : besar tegangan dalam V (volt)
1 F = 1 coulumb/volt
Dalam
praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui
luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal
dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat
ditulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10-12) (k A/t) ...(2)
4. Formulasi Kapasitas Kapasitor Keping Sejajar
Untuk
menghitung kapasitas kapasitor, kita tentukan dahulu kuat medan listrik
homogen, E, dalam ruang antara kedua keeping, kemudian kita hitung V
dan E.
Kuat medan listrik, E, dalam ruang antarkeping sejajar adalah E = σ/є0, dengan rapat muatan
σ = q/A. dengan demikian,
Kapasitas Kapasitor Keping
ε0 : permitivitas vakum/udara = 8,85 x 10-12 dalam SI
A : luas tiap keeping
d : jarak pisah antarkeping
5. Pengaruh Dielektrikum terhadap Kapasitas Kapasitor
Dielektrik adalah
suatu bahan isolasi, seperti kertas, karet, kaca, atau plastik. Ketika
sebuah dielektrik disisipkan dalam ruang antara keeping-keping sebuah
kapasitor, kapasitas kapasitor akan meningkat. Kapasitas kapasitor dalam
dielektrik, CD, adalah
Primitivitas Relatif dielektrik
adalah perbandingan antara kapasitas kapasitor dalam dielektrik dengan
kapasitas kapasitor dalam vakum (tanpa dielektrik).
Penyisipan dielektrik dalam ruang antara kedua keeping menyebabkan kapasitas kapasitor meningkat.
a. Pengaruh Dielektrik untuk Baterai Tidak Dihubungkan
Karena
hubungan dengan baterai diputuskan, maka ketika disisipkan dielektrik,
beda potensial antarkeping diperbolehkan berubah. Prinsip untuk kasus
ini : muatan yang tersimpan dalam kapasitor adalah tetap. Berarti muatan sesudah penyisipan dielektrik (qD) sama dengan muatan sebelum penyisipan dielektrik (q0). qD = q0
Karena єr > 1, maka beda potensial antarkeping setelah disisipi dielektrik akan berkurang (VD > V0).
a. Pengaruh Dielektrik untuk Baterai Tetap Dihubungkan
Karena
kedua keping dihubungkan secara tetap dengan baterai, maka beda
potensial antarkeping tidak berubah, yaitu sama dengan beda potensial
baterai. Pada kasus ini, prinsip yang harus kita pegang adalah : beda potensial antarkeping adalah tetap. Berarti, beda potensial sesudah penyisipan dielektrik (VD) sama dengan beda potensial sebelum penyisipan dielektrik (V0). VD = V0
qD = єr q0 Karena єr > 1, maka muatan pada keping setelah disisipi dielektrik mengalami kenaikan (qD > q0).
6. Analisis Rangkaian Kapasitor
Susunan kapasitor yang paling sederhana yaitu susunan seri dan susunan parallel. Susuan
seri digunakan jika diinginkan kapasitas yang lebih kecil dan susunan
parallel digunakan jika diinginkan kapasitas yang lebih besar.
a. Susunan Seri Kapasitor
Kapasitas ekivalen, Cek dari susunan seri didefinisikan
sebagai kapasitas dari sebuah kapasitor tunggal, yang memiliki muatan
yang sama dengan muatan kapasitor yang digantikannya, yaitu q, ketika
diberi beda potensial V yang sama.
Pada rangkaian kapasitor seri, berlaku rumus:
tegangan total : V = V1 + V2 + … + Vn
Muatan Total : Q = Q1 = Q2 = Qn
Kapasitas ekivalen seri
Kebalikan dari kapasitor ekivalen dari susunan seri kapasitor sama dengan jumlah kebalikan dari tiap-tiap kapasitas. Beda potensial tiap kapasitor umumnya tidak sama.
b. Susunan Paralel Kapasitor
Kapasitas ekivalen, Cek, dari susunan paralel didefinisikan sebagai kapasitas dari sebuah kapasitor tunggal.
q = CekV
hasil ini dapat diperluas untuk sejumlah kapasitor yang disusun parallel
Pada rangkaian kapasitor paralel, berlaku rumus:
Tegangan tiap kapasitor sama besar V1 = V2 =V3 = Vn
Muatan Total :Q = Q1 + Q2 + Q3 + Qn
Kapasitor Ekivalen Paralel Cek = C1 + C2 + C3+…
Kapasitas ekivalen dari susunan parallel sama dengan jumlah dari tiap-tiap kapasitas.
Beda potensial tiap kapasitor dalam susunan parallel adalah sama, yaitu
sama dengan beda potensial kapasitor ekivalennya, namun muatan
kapasitor umumnya tidak sama.
c. Analisis Rangkaian Listrik yang Mengandung Kapasitor
Jika
pada rangkaian listrik arus searah rangkaian listriknya mengandung
kapasitor , prinsip yang harus kita pegang adalah sebagai berikut.
“Kapasitor
dianggap dalam kondisi tunak atau stabilm yaitu kapasitor telah penuh
terisi muatan. Dalam keadaan tunak, cabang yang mengandung kapasitor
adalah terbuka (open) sehingga arus dalam cabang ini sama dengan nol.”
7. Energi Potensial Kapasitor
Sebuah
kapasitor yang bermuatan memiliki potensial yang tersimpan di dalamnya.
Jika salah satu muatannya dibebaskan mulai dari keadaan diam dari saru
keping ke keping lainnya, maka energi potensialnya semakin besar selama
muatan itu berpindah.
Secara lengkap, persamaan energi yang tersimpan dalam kapasitor (energi potensial) adalah
8. Penggunaan Kapasitor
Energy
maksimum yang dapat disimpan dalam sebuah kapasitor besar kira-kira
hanya 10 J. Kapasitor digunakan sebagai penyimpan energy karena ia dapat dimuati dan melepas muatannya dengan sangat cepat.
Kapasitor
digunakan salah satunya yaitu pada blitz. Kapasitor juga memainkan
peran yang penting dalam rangkaian elektronika lainnya, seperti memilih
frekuensi pada radio penerima; memisahkan arus bolak-balik dari arus
searah; sebagai filter pada rangkaian catu daya; menghilangkan loncatan
api dalam rangkaian saklar; menghilangkan bunga api pada system
pengapian mobil; menghemat daya listrik dalam rangkaian lampu TL; dan
sebagai catu daya cadangan ketika suplai listrik dari PLN terputus.
Untuk menjaga pembebanan lebih dari
jaringan transmisi dalam suatu area pelayanan, kapasitor menyimpan
muatan berukuran sangat besar secara perlahan dimuati dan kemudian
secara cepat dilepaskan muatannya ketika diperlukan.
GAMBAR-GAMBAR KAPASITOR